🐻‍❄️ Bagaimana Antar Umat Beragama Saling Menjalin Persatuan

Kemajemukanserta keberagaman tidak saja terlihat dari banyaknya suku, etnis, kebudayaan, namun juga terlihat pada kerukunan umat beragama. Kerukunan umat beragama merupakan suatu hubungan yang dilandasi oleh sikap toleransi, saling pengertian serta saling menghormati antar pemeluk agama agar bisa bekerjasama dalam hidup bermasyarakat. Dasarhukum yang menjamin kebebasan beragama di Indonesia tertulis dalam UUD 1945 Pasal 28E ayat (1) yang berbunyi: " Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali." Jawaban Dalam mewujudkan persatuan umat beragama, ada beberapa langkah yang dapat diwujudkan, yaitu 1. Sikap Toleransi. Toleransi beragama adalah menghargai, dengan sabar menghormati keyakinan Kerukunanantarumat beragama tidak dapat terjalin sempurna hanya dengan sikap saling toleransi saja, namun diperlukan adanya keterbukaan diri untuk terlibat dalam kerjasama demi meraih kebaikan bersama. DiIndonesia terdapat 6 agama yang di akui oleh negara yakni Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budhha, Kong Hu Chu (konfusius). Oleh karena itu, masing-masing agama harus mengajarkan toleransi yang tinggi agar mendapat kerukunan yang tidak saling menjatuhkan antara umat beragama. Dalam keragaman inilah diperlukan toleransi bagi semua rakyat . Sebuah poster bertuliskan ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2572 terpasang di pintu pagar sebuah rumah warga di Komplek Perumahan Malik Raya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat 12/2/2021. Sejumlah warga keturunan Tionghoa di Kota Kendari memilih untuk tidak merayakan tahun baru Imlek dengan kemeriahan dan tidak menerima kunjungan tamu karena masih dalam masa pandemi COVID-19. - antarafotoJakarta, Kominfo – Keberagaman suku, agama, dan ras bangsa Indonesia merupakan keunikan tersendiri yang menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Namun, tidak sedikit pula konflik yang terjadi akibat keberagaman itu sendiri. Untuk itu, dibutuhkan upaya menciptakan kerukunan antar umat agar dapat menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.“Saya berharap seluruh organisasi kemasyarakatan ormas, terutama yang berbasis agama, untuk terus berperan dan berkontribusi dalam upaya ikut menjaga antar umat beragama, membangun kesatuan dan keutuhan nasional, karena kerukunan adalah faktor utama dalam menjaga keutuhan bangsa,” tegas Wakil Presiden Wapres Ma’ruf Amin pada Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2572 Kongzili melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Jakarta, Minggu 14/02/21.Selain menjaga kerukunan, Wapres juga meminta Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia MATAKIN yang sebagian besar warganya merupakan pelaku usaha, dapat mendukung upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional akibat pandemi Corona Virus Disease-2019 Covid-19 pun mengapresiasi partisipasi organisasi tersebut dalam menanggulangi dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19.“Saya sampaikan apresiasi yang tinggi kepada MATAKIN dan segenap umat Konghucu, atas peran serta dan kontribusi yang telah diberikan dalam membantu masyarakat mengatasi pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan,” ucap hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk melakukan percepatan penanganan pandemi Covid-19 sekaligus untuk pemulihan ekonomi nasional.“Kunci utamanya adalah kedisiplinan untuk menerapkan protokol kesehatan, dimana kita harus melakukan penyesuaian untuk tetap beraktivitas dan produktif,” tutur itu, Wapres juga mendorong peran para pemuka agama untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.“Nasihat dan bimbingan pemuka agama akan memperkuat keyakinan dan kepatuhan umatnya tentang akibat apabila tidak menerapkan protokol kesehatan,” ungkap juga berharap kondisi ekonomi nasional dapat dipulihkan secara cepat melalui dukungan dari organisasi masyarakat.“Saya berharap dukungan MATAKIN dan seluruh umat Konghucu akan memberikan dampak yang berarti bagi percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19,” pun optimis bangsa Indonesia mampu menghadapi masa sulit dan mampu bangkit dari pandemi ini.“Saya percaya dengan semangat dan usaha yang terbaik, diiringi doa, serta inovasi dan kreativitas, kita dapat melewati masa sulit ini serta dapat kembali membangun Indonesia yang lebih baik,” kata Wapres sambutannya dalam acara yang mengangkat tema “Doa Untuk Indonesia” tersebut, Wapres memberikan ucapan tahun baru Imlek ke-2572 dengan harapan adanya pandemi tidak mengurangi kekhidmatan perayaan serta agar tahun yang baru ini dapat menjadi tahun yang lebih baik dari tahun sebelumnya.“Selamat Hari Raya Tahun Baru Imlek ke-2572 kepada umat Khonghucu. Semoga perlindungan dan berkah Yang Maha Kuasa, serta upaya membersihkan hati, menyucikan nurani, dan berusaha supaya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” tutup Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa dalam sejarahnya, perayaan Imlek memberikan hikmah tentang pentingnya persatuan di dalam menghadapi permasalahan. Anies mengajak masyarakat untuk saling menopang dan memupuk optimisme dalam menghadapi pandemi Covid-19.“Marilah kita melihat momen pandemi ini untuk mencari peluang agar kita bisa kembali bangkit dalam suasana persatuan dan persaudaraan, dengan harapan kita semua bisa lebih cepat melewati masa penuh ujian ini,” ajak Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Choil Qoumas menyampaikan agar perayaan Tahun Baru Imlek kali ini dapat dijadikan momentum melakukan refleksi diri untuk dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi.“Hakikat tahun baru bukanlah pesta pora tapi mengoreksi perjalanan yang lalu, bersyukur terhadap kesempatan yang diberikan lagi, dan merencanakan pembaruan pada perjalanan berikutnya,” ucap hadir pada acara tersebut secara virtual Ketua Umum Dewan Rohaniwan/Pengurus Pusat MATAKIN Xs. Budi Santoso Tanuwibowo, Ketua Kehormatan MATAKIN Jimly Asshiddiqie, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU Said Aqil Siradj. JAKARTA - Agama-agama di dunia mempunyai peranan penting dalam menciptakan perdamaian. Mereka memiliki ajaran luhur untuk menuntun umatnya agar selalu berbuat kebajikan, terutama dalam menciptakan kondusifitas hubungan antarmanusia. Hal tersebut disampaikan oleh Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz dalam dialog peradaban lintas agama Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa Atas Dasar Rahmat Kemanusiaan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu 13/10.Menurut dia, perbedaan agama bukan alasan untuk saling tak menghormati antarmanusia. Sebagai umat beragama, Habib Umar mengaku punya tugas untuk mempersatukan manusia dan menjauhkan dari permu suhan. Dia menegaskan, tugas-tugas tersebut adalah kewajiban bagi setiap orang yang berakal. Dengan begitu, diyakini kestabilan kehidupan masyarakat akan terus terjaga. Apabila dilalaikan perkara ini maka justru akan menimbulkan kekacauan dan perpecahan yang dipengaruhi oleh rujukan- rujukan, dorongan-dorongan dan langkah yang diambil oleh orang yang ingin merusak persatuan kita, ujar dia. Habib Umar tidak meragukan dampak positif dari menjalankan kesepakatan dan pemikiran tentang pentingnya persatuan. Keamanan di tengah-tengah ma syarakat akan tercipta, sehingga mem bawa kebaikan kepada semuanya. Dan atas dasar ini akan berdiri hakikat salam dan ke damaian yang mana kita diajak dan dipanggil untuk menjalankan kedamaian tersebut di antara se mua umat manusia, kata Habib Umar. Habib Umar mengatakan, tidak dibernarkan apabila berbuat baik hanya berdasarkan la tar belakang agama. Allah menyatakan kepada Nabi Muhammad agar menjaga perdamaian dan tidak mengganggu umat selain Islam, terlebih bagi mereka yang mempunyai kecenderungan cinta perdamaian. Menurut Habib Umar, para pemuka agama sudah terang- terangan menyatakan bahwa bersepakat untuk menjaga hak-hak kemanusiaan serta memberikan hak mereka dengan sebenar-benarnya. Dia menjelaskan, orang yang men celakakan manusia lain, mes-kipun mengatasnamakan aga ma, kata Habib Umar, telah menjelekkan agamanya sendiri. Dia menilai, yang terjadi saat ini bukan tentang tidak adanya ajakan untuk berbuat baik kepada sesama manusia. Namun, yang menjadi permasalahan adalah praktik di lapangan dalam melaksanakan ajakan tersebut yang tidak dijalankan. Dan saya mengapresiasi apa yang disampaikan oleh pemuka agama yag selama di Indonesia tidak dijumpai gangguan atas nama agama, tutur dia. Habib Umar berpendapat bahwa salah satu faktor adanya permasalahan-permasalahan di dunia ini karena cacatnya batin seseorang. Menurut dia, problem masyarakat akarnya berasal dari nafsu mereka yang tak dapat dikendalikan. Oleh karena itu, apabila mampu mengendalika nafsunya, diyakini akan melahirkan banyak kebaikan. Kitab-kitab yang diturukan oleh Allah, lanjutnya, berisi materi mengajak manusia member- sihkan batin dari nafsu. Sehingga, kebaikan diharapkan menyebar kepada masyarakat dan beriman kepada Allah serta rasul-Nya. Dan tugas kita ini bagai mana mempratikkan isi kitab-kitab itu dari Taurat, Injil, Zabur, Quran, dan ajaran nabi kita praktikkan di dalam keadaan kita bagaimana menjaga hak tetangga sesama manusia melindungi setiap jiwa, kata Habib Umar. Sebagai umat Islam, menurut Habib Umar, wajib beriman kepada kitab-kitab Allah selain Alquran. Umat Islam juga diwajibkan menghormati setiap orang yang menjalankan isi dari kitab- kitab Allah tersebut. Habib Umar juga mengingatkan agar menjaga dan melindungi hak-hak tetangga dan lingkungan. Semua agama pun telah sepakat dengan pandangan tersebut. Rasululah pernah mengatakan bahwa mereka sesungguhnya tak beriman apabila membiarkan tetangganya terganggu keamanannya. Untuk itu, Habib Umar mengingat kan agar mengedepankan kepentingan masyarakat dari pada mengorbankan kepentingan umum tersebut hanya demi tujuan meraih kekuasaan. Jangan me mbiar kan masyarakat menjadi mangsa bagi orang yang haus kekuasaan. Dan bahkan setiap orang yang turut andil memprovokasi memancing perpecahan pada hakikatnya jiwanya gak akan damai, tenang sebagaimana dikatakan Allah, Habib Umar mengungkapkan. Habib Umar menyerukan agar setiap umat Islam berupaya mengajak manusia berubah kepada pribadi ihsan dan santun dan memberikan kebaikan kepada orang sekitar. Habib Umar juga mengajak agar menjauhi sikap anarkistis atas dasar keinginan politik karena hal tersebut memba hayakan bangsa dan masyarakat itu sendiri. Pentingnya Kerukunan Antar Umat Beragama Dhani Fadlillah – 210512520004 Kerukunan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, tanpa hidup rukun tidak ada ketentraman di dalam kehidupan. Di indonesia sendiri masih seringkali terjadi persilisihan antar umat beragama, lalu sebenarnya apasih arti dari kerukunan antar umat beragama itu? Dan apa tujuan dan bagaimana cara melakukan kerukunan antar umat beragama?. Pembahasan 1. Pengertian luas tentang kerukunan Kerukunan ialah proses sosial yang dilakukan oleh manusia untuk menciptakan kehidupan bersama atas dasar perbedaan yang ada baik agama, politik, budaya dan sosial, sehingga persatuan dan keutuhan mayarakat ini diharapkan dapat mencapai tujuannya atas dasar perbedaan yang ada. Dalam kamus KBBI kerukunan memiliki arti atau makna kesepakatan masyarakat yang dilakukan atas dasar perbedaan-perbedaan dalam kehidupan sosial, baik agama, budaya dan etnis sebagai jalan mencapai tujuan bersama. Berikut pengertian kerukunan menurut para ahli Paulus Wirutomo Menurut dari Paulus Wirutomo ialah menciptakan integritas sosial dalam masyarakat melalui konsep yang telah ditentukan dalam upaya mempersatukan mahkluk sosial, baik secara individu dan kelompok untuk memberikan rasa kenyamanan dan ketentraman. Purwadarminta Menurut Purwadarminta ialah sikap atau sifat menenggang seperti menghargai dan memperbolehkan suatu pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan atau yang lainnya yang berbeda. 2. Pengertian kerukunan antar umat beragama Pengertian kerukunan antar umat beragama menurut Peraturan Bersama Menteri Agama MENAG dan Menteri Dalam Negeri MENDAGRI No. 9 Tahun 2006/ No. 8 Tahun 2006 tentang kerukunan umat beragama adalah keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dan bernegara di dalam Negara Republik Indosia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Replublik Tahun 1945. Pengertian kerukunan dalam islam debiri istilah tasamuh atau toleransi, bisa diartikan kerukunan sosial kemasyarakatan. 3. Tujuan terciptanya kerukunan antar umat beragama Tentunya kerukunan antar umat beragama memiliki sebuah tujuan, berikut tujuan dari kerukunan antar umat beragama Meningkatkan keimanan dan ketakwaann keberagamaan Masing masing orang yang memeluk agama adanya kenyataan agama lain, Sebagai umat beragama akan mendorong mereka untuk menghayati, memperdalam ajarannya, dan berusaha mengamalkannya. Oleh karena itu, keyakinan dan keragaman semua pemeluk agama meningkat lagi. Seperti kompetisi yang positif, bukan yang negatif. 2. Mempererat rasa persaudaraan Dengan terciptanya kerukunan antar umat beragama dapat menciptakaan mengutamakan kepentingan bersamaa untuk bangsa, dapat mengurangi gejolak sosial yang terjadi dalam masyarakat, bersama sama membangun negeri dengan semangat kebangsaan dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa harus terus ditingkatkan. Menjaga stabilitas nasional Dengan kerukunan antar umat beragama terjaga maka ketegangan adanya perbedaan yang ada akibat perbedaan paham keyakinan dapat dihindari. Apalbila stabilitas nasional terjaga maka bisa Negara Indonesia menjadi negara yang aman dan nyaman dalam beragama dan hidup dengan tenang. Mensukseskan pembangunan Suatu pembangunan akan berjalan sesuai rencana jika didukung dan dibantu oleh seluruh warga masyarakat. Namun jika antar umat beragama bertikai maka akan menghambat pembangunan yang akan dituju untuk mendapatkan kemakmuran, kesuksesan serta kebahagiaan dalam segala bidang. 4. Cara menciptakan kerukunan antar umat beragama Untuk dapat menciptakan kerukunan antar umat dibutuhkan langkah langkah yang diperlukan akan menciptakan kerukunan seperti Memberitahu seluruh umat beragama agar selalu berpikir positif terhadap antar umat beragama, dengan menggunakan kata dan kalimat yang tidak provokatif dan juga tidak menyinggung perasaan orang lain. Meningkatkan rasa hormat, saling pengertian, toleransi, dan lebih belajar saling memahami antar umat beragama. Dan juga jangan melakukan apa pun yang dapat melukai perasaan umat agama lain. Untuk meningkatkan rasa hormat dan saling menghargai terhadap agama lain, agar semua pemeluk agama dapat memahami agamanya dengan baik dan benar. Memahami batasan-batasan dalam bertasamuh. Para pemimpin agama bekerjasama dengan para pemimpin agama lainnya untuk menyelesaika permasalahan bersama bagi seluruh umat manusia contohnya seperti kebodohan, keterbelakangan, kemiskinan, dan penyakit-prenyakit sosial yang lain. 5. Konflik yang pernah terjadi tentang kerukunan antar umat beragama Dalam proses terciptanya kerukunan umat beragama sering terjadi adanya perpecahan antar umat beragama seperti terjadi di Negara Indonesia Konflik Agama di Poso Yang pertama ada sengketa di Poso, sengketa poso merupakan bagian dari sengketa individu yang kemudian menjadi semakin luas menyentuh level agama. Awal mula konflik dalam hal ini didasarkan pada subsistem budaya tentang suku dan agama. Kemudian kedua elemen ini muncul dan menjadi faktor menjadi peperangan di Poso Konflik Agama di Bogor Pembangunan GKI Yasmin di tahun 2000 menuai perkara dalam tahun 2008, saat Kepala Dinas Tata Kota dan Pertamanan Bogor Yusman Yopi membekukan agar pembangunan gereja tadi melalui surat Nomor 503/208-DTKP tertanggal 14 Februari 2008. Alasannya, terdapat keberatan berdasarkan lembaga ulama & ormas Islam se-kota Bogor. Surat ini terbit setelah surat biar dimuntahkan sang Wali Kota Bogor Diani Budiarto dalam 13 Juli keberatan, pihak GKI Yasmin menggugat surat pembekuan biar tadi ke Pengadilan Tata Usaha Negara sampai taraf Mahkamah Agung. Dan hasilnya, Mahkamah Agung membatalkan pencabutan izin tersebut. Kesimpulan Dengan terciptanya kerukunan umat beragama dapat memajukan Negara Indonesia untuk lebih maju lagi. Kerukunan umat beragama memiliki banyak keuntungan seperti menurunkan kesenjangan sosial, meningkatkan sifat gotong royong dan tolong menolong, dapat mempercepat dalam menanggulangi masalah tentang pendidikan, kesehatan dan sosial. Dengan adanya peristiwa konflik beragama di Indonesia bisa diambil pelajarannya agar untuk memahami agamanya masing-masing dengan baik dan benar secara menyeluruh. Dalam beragama dan bernegara agar lebih saling menghargai dan saling menghormati karena setiap umat beragama mamiliki kepercayaan tersendiri.

bagaimana antar umat beragama saling menjalin persatuan